Film Indonesia terbaru....

 photo banner-panasqq-700x80_zpshe9foogl.gif

Akhirnya Kudapatkan Juga Vagina Perawan Pembantu Montok Yang Lama Kuidamkan

4:58 PM


DUNIA121.Dari pekerjaanku memang aku banyak klien atau tamu yang sering datang di sebuah kantorku karena saking banyak dan silih berganti aku juga merasa repot dengan hal itu aku menginginkan ada seorang wanita yang ingin aku kerjakan sebagai pembantu di kantorku , disini aku mempunyai kenalan wanita aku menyuruh dia untuk mencarikan pembantu yang bisa memahami pekerjaaku di kantor ini.

Saat aku menyuruh dia untuk mencarikan pembantu sesuai keinganku dia malah menyodorkan diri untuk “bagaimana kalau aku saja pak yang membantu bapak disini”, kebetulan juga aku juga merasa cocok sama dia dan aku tak pikir panjang langsung menerima dia sebagai pembantu di kantorku, dan dari situ cerita mesumku terjadi.

Rencananya siang ini teman teman kantor pada mau datang dan aku mempersiapkan berupa minuman makanan dll saat aku mau ke dapur dan melewati kamar mandi aku mendengar suara desahan desaha dari dalam dan itu kudengar suara dari Janah pembantu yang berasal dari desa

 Kira-kira empat bulan lalu, aku pindah dari rumah kontrakanku ke rumah yang aku beli. Rumah yang baru ini hanya beda dua blok dari rumah kontrakanku. Selain rumah aku pun mampu membeli sebuah kantor yang juga masih di lingkungan aku tinggal, dari rumahku sekarang jaraknya 3 km.
Selama aku tinggal di rumah kontrakan, aku mengenal seorang pembantu rumah tangga, sebut saja Janah. Dia juga pelayan di toko milik majikannya, jadi setiap aku atau istriku belanja, Janah-lah yang melayani kami.

Dia seorang gadis desa, kulit tubuhnya hitam manis namun bodinya seksi untuk ukuran seorang pembantu rumah tangga di daerah kami tinggal, jadi dia sering digoda oleh para supir dan pembantu laki-laki, tapi aku yang bisa mencicipi kehangatan tubuhnya. Inilah yang kualami dari 3 bulan lalu sampai saat ini.
Suatu hari ketika aku mau ambil laundry di rumah majikan Janah dan kebetulan dia sendiri yang melayaniku.

“Janah, bisa tolong saya cariin pembantu…”
“Untuk di rumah Bapak…?”
“Untuk di kantor saya, nanti saya gaji 1 juta.”
“Wah gede tuh Pak, yach nanti Janah cariin… kabarnya minggu depan ya Pak.”
“Ok deh, makasih yah ini uang untuk kamu, jasa cariin pembantu…”
“Wah.. banyak amat Pak, makasih deh..”
Kutinggal Janah setelah kuberi 500 ribu untuk mencarikan pembantu untuk kantorku, aku sangat perlu pembantu karena banyak tamu dan client-ku yang sering datang ke kantorku dan aku juga tidak pernah memberitahukan kantorku pada istriku sendiri, jadi sering kewalahan melayani tamu-tamuku.

Dua hari kemudian, mobilku dicegat Janah ketika melintas di depan rumah majikannya.
“Malam Pak…”
“Gimana Janah, sudah dapat apa belum temen kamu?”
“Pak, saya aja deh.. habis gajinya lumayan untuk kirim-kirim ke kampung.”
“Loh, nanti Ibu Ina, marah kalau kamu ikut saya.”
“Nggak.. apa-apa deh Pak, nanti saya yang bilang sama Ibu.”
“Ya, sudah kalau ini keputusanmu, besok pagi kamu saya jemput di ujung jalan sini lalu kita ke kantor.”
“Ok… Pak.”
Keesokan pagi kujemput Janah di ujung jalan dan kuantarkan ke kantorku. Begitu sampai Janah terlihat bingung karena istriku tidak mengetahui atas keberadaan kantorku.
“Tugas saya apa Pak…?”
“Kamu hanya jaga kantor ini, ini kunci kamu pegang satu, saya satu dan ini uang, kamu belanja dan masak yang enak untuk lusa karena temen-temen saya mau main ke sini.”
“Baik Pak…”
Dengan perasaan agak tenang kutinggalkan Janah, aku senang karena kalau ada tamu aku tidak akan capai lagi karena sudah ada Janah yang membantuku di kantor.
Keesokannya sepulang kantor, aku mampir ke kantor untuk mengecek persiapan untuk acara besok, tapi aku jadi agak cemas ketika pintu kantor kuketuk berkali-kali tidak ada jawaban dari dalam. Pikiranku khawatir atas diri Janah kalau ada apa-apa, tapi ketika kubuka pintu dan aku masuk ke dalam kantorku terdengar suara dari kamar mandiku yang pintunya terbuka sedikit.

Kuintip dari sela pintu kamar mandi dan terlihatlah dengan jelas pemandangan yang membuat diriku terangsang. Janah sedang mengguyur badannya yang hitam manis di bawah shower, satu tangannya mengusap toketnya dengan busa sabun sedangkan satu kakinya diangkat ke closet dimana tangan satunya sedang membersihkan selangkangannya dengan sabun.

Pemandangan yang luar biasa indah membuat nafsu birahiku meningkat dan kuintip lagi, kali ini Janah menghadap ke arah pintu dimana tangannya sedang meremas-remas toketnya yang ranum terbungkus kulit sawo matang dan putingnya sesekali dipijatnya, sedangkan bulu-bulu halus menutupi liang memeknya diusap oleh tangannya yang lain, hal ini membuat dia merem-melek.
Pemandangan seorang gadis kira-kira 19 tahun dengan lekuk tubuh yang montok nan seksi, toket yang ranum dihiasi puting coklat dan liang memek yang menonjol ditutupi bulu halus sedang dibasahi air dan sabun membuat nafsu birahi makin meningkat dan tentu saja penisku mulai mendesak dari balik celana kantorku.


Melihat nafsuku mulai berontak dengan cepat kutanggalkan seluruh pakaian kerjaku di atas sofa, dengan perlahan kubuka pintu kamar mandiku, Janah yang sudah kembali membelakangiku, perlahan kudekati Janah yang membasuh sabun di bawah shower.
Secara tiba-tiba tubuhnya kupeluk dan kuciumi leher dan punggungnya. Janah yang terkaget-kaget berusaha melepaskan tanganku dari tubuhnya.
“Akh.. jangan Pak.. jangan.. tolong Pak…” Karena tenaganya lemah sementara aku yang makin bernafsu, akhirnya Janah melemaskan tenaganya sendiri karena kalah tenaga dariku. Bibir tebal dan merekah sudah kulumatkan dengan bibirku, tanganku yang satu membekap tubuhnya sambil menggerayangi toketnya, sedangkan tanganku yang satunya telah mendarat di pangkal pahanya, memeknya pun sudah kuremas.

“Ahhh.. ahhh.. . jangan.. Pak…”
“Tenang sayang.. nanti juga enak…”
Aku yang sudah makin buas menggerayangi tubuhnya bertubi-tubi membuat Janah mengalah dan Janah pun membalas dengan memasukkan lidahnya ke mulutku sehingga lidah kami bertautan, Janah pun mulai menggelinjang di saat jariku kumasukan ke liang memeknya.

“Arghh.. arghh… enak.. Pak.. argh…” Tubuh Janah kubalik ke arahku dan kutempelkan pada dinding di bawah shower yang membasahi tubuh kami. Setelah mulut dan lehernya, dengan makin ke bawah kujilati akhirnya toketnya kutemukan juga, langsung kuhisap kukenyot, putingnya kugigit.
Toketnya kenyal sekali seperti busa. Janah makin menggelinjang karena tanganku masih merambah liang memeknya.

“Argh.. akkkhh… akhh… terus.. Pak… enak… terus…” Aku pun mulai turun ke bawah setelah toket, aku menjilati seluruh tubuhnya, badan, perut dan sampailah ke selangkangannya dimana aku sudah jongkok sehingga bulu halus yang menutupi memeknya persis di hadapanku, bau harum tercium dari memeknya.
Aku pun kagum karena Janah merawat memeknya sebaik-baiknya. Bulu halus yang menutupi memeknya kubersihkan dan kumulai menjilati liang memeknya. “Ssshh.. sshh.. argh.. aghh… aw… sshhh.. trus… Pak.. sshh… aakkkhh…”
Aku makin kagum pada Janah yang telah merawat memeknya karena selain bau harum, memek Janah yang masih perawan karena liangnya masih rapat, rasanya pun sangat menyegarkan dan manis rasa memek Janah. Jariku mulai kucoba dengan sesekali masuk liang memek Janah diselingi oleh lidahku.
Rasa manis memek Janah yang tiada habisnya membuatku makin menusukkan lidahku makin ke dalam sehingga menyentuh klitorisnya yang dari sana rasa manis itu berasal. Janah pun makin menggelinjang dan meronta-ronta keenakan tapi tangannya malah menekan kepalaku supaya tidak melepaskan lidahku dari memeknya.

“Auwwwhhh… aahhh… terus.. sedappp… Pakkkh…”
“Janah… memekmu sedap sekali… kalau begini… setiap malam aku pingin begini terus…”
“Mmm.. yah.. Pak.. terus.. Pak… oohhh…”
Janah makin menjerit keenakan dan menggelinjang karena lidahku kupelintir ke dalam memeknya untuk menyedot klitorisnya. Setelah hampir 30 menit memek Janah kusedot-sedot, keluarlah cairan putih kental dan manis serta menyegarkan membanjiri memek Janah, dan dengan cepat kujilat habis cairan itu yang rasanya sangat sedap dan menyegarkan badan.

“Ooohhh… ough… arghhh… sshh.. Pak, Janah… keluar.. nihhh… aahhh… sshh…”
“… cairanmu… mmmhh… sedap.. sayang… boleh.. saya masukin sekarang… penis saya ke memek kamu? mmhh.. gimana sayang…”
“Hmmm… boleh Pak.. asal.. Ibu nggak tahu…”
Janah pun lemas tak berdaya setelah cairan yang keluar dari memeknya banyak sekali tapi dia seakan siap untuk dimasuki memeknya oleh penisku karena dia menyender dinding kamar mandi tapi kakinya direnggangkan. Aku pun langsung mendempetnya dan mengatur posisi penisku pada liang memeknya.
Setelah penisku tepat di liang memeknya yang hangat, dengan jariku kubuka memeknya dan mencoba menekan penisku untuk masuk memeknya yang masih rapat.

“Ohhh… Janah.. memekmu rapat sekali, hangat deh rasanya… saya jadi makin suka nih…”
“Mmmmhh… mhhh.. Pak.. perih.. Pak… sakit…”
“Sabar.. sayang.. nanti juga enak kok, sabar ya…”
Berulang kali kucoba menekan penisku memasuki memek Janah yang masih perawan dan Janah pun hanya menjerit kesakitan, setelah hampir 15 kali aku tekan keluar-masuk penisku akhirnya masuk juga ke dalam memek Janah walaupun hanya masuk setengahnya saja. Tapi rasa hangat dari dalam memek Janah sangat mengasyikan dimana belum pernah aku merasakan memek yang hangat melebihi kehangatan memek Janah membuatku makin cepat saja menggoyangkan penisku maju-mundur di dalam memek Janah.

“Janah, memekmu hangat sekali, penisku rasanya di-steam-up sama memekmu…”
“Iya.. Pak, tapi masih perih Pak…”
“Sabar ya sayang…”
Kukecup bibirnya untuk menahan rasa perih memek Janah yang masih rapat alias perawan sedang dimasuki penisku yang besarnya 29 cm dan berdiameter 5 cm, wajar saja kalau Janah menjerit kesakitan. Toketnya pun sudah menjadi bulan-bulanan mulutku, kujilat, kukenyot, kusedot dan kugigit putingnya.

“Ahh.. ahhh.. aah.. aww… Pak… iya Pak.. enak deh.. rasanya ada yang nyundul ke dalam memek Janah.. aahh…” Janah yang sudah merasakan kenikmatan ikut juga menggoyangkan pinggulnya maju-mundur mengikuti iramaku.

Hal ini membuatku merasa menemukan kenikmatan tiada tara dan membuat makin masuk lagi penisku ke dalam memeknya yang sudah makin melebar.
Kutekan penisku berkali-kali hingga rasanya menembus hingga ke perutnya dimana Janah hanya bisa memejamkan mata saja menahan hujaman penisku berkali-kali. Air pancuran masih membasahi tubuh kami membuatku makin giat menekan penisku lebih ke dalam lagi.

Muka Janah yang basah oleh air shower membuat tubuh hitam manis itu makin mengkilat sehingga membuat nafsuku bertambah yaitu dengan menciumi pipinya dan bibirnya yang merekah. Lidahku kumasukan dalam mulutnya dan membuat lidah kami bertautan, Janah pun membalas dengan menyedot lidahku membuat kami makin bernafsu.
“Mmmhh… mmmhhh… Pak.. penisnya nikmat sekali, Janah jadi.. mmauu… tiap malam seperti ini.. aaakh… aakkhh.. Paaakkhh.. Janah keeluuaarrr.. nniihh…”
Akhirnya bobol juga pertahanan Janah setelah hampir satu jam dia menahan seranganku dimana dari dalam memeknya mengeluarkan cairan kental yang membasahi penisku yang masih terbenam di dalam memeknya, tapi rupanya selain cairan, ada darah segar yang menetes dari memeknya dan membasahi pahanya dan terus mengalir terbawa air shower sampai ke lantai kamar mandi dan lemaslah tubuhnya, dengan cepat kutahan tubuhnya supaya tidak jatuh.

Sementara aku yang masih segar bugar dan bersemangat tanpa melihat keadaan Janah, dimana penisku yang masih tertancap di memeknya. Kuputar tubuhnya sehingga posisinya doggy style, tangannya kutuntun untuk meraih kran shower, sekarang kusodok dari belakang. Pantatnya yang padat dan kenyal bergoyang-goyang mengikuti irama penisku yang keluar-masuk memeknya dari belakang.

Memek Janah makin terasa hangat setelah mengeluarkan cairan kental dan membuat penisku terasa lebih diperas-peras dalam memeknya. Hal itu membuatku merasakan nikmat yang sangat sehingga aku pun memejamkan mata dan melenguh.
“Ohhh… ohhh…. memekmu sedap sekali, baru kali ini aku merasakan nikmat yang sangat luar biasa… aakkh.. aakkhh… sshhh…” Yarmi tidak memberi komentar apa-apa karena tubuhnya hanya bertahan saja menerima sodokan penisku ke memeknya, dia hanya memegangi kran saja.

Satu jam kemudian meledaklah pertahanan Janah untuk kedua kalinya dimana dia mengerang, tubuhnya pun makin merosot ke bawah dan cairan kental dengan derasnya membasahi penisku yang masih terbenam di memeknya.
“Akhhh… aakkhh… Pak… Pakkhh… nikmattthhh…”
Setelah tubuhnya mengelepar dan selang 15 menit kemudian gantian tubuhku yang mengejang dan meledaklah cairan kental dari penisku dan membasahi liang memek Janah dan muncrat ke rahim Janah, yang disusul dengan lemasnya tubuhku ke arah Janah yang hanya berpegang pada kran sehingga kami terpeleset dan hampir jatuh di bawah shower kamar mandi.

Penisku yang sudah lepas dari memek Janah dan masih menetes cairan dari penisku, dengan sisa tenaga kugendong tubuh Janah dan kami keluar dari kamar mandi menuju kamar tidur dan langsung ambruk ke tempat tidurku secara bersamaan.
Aku terbangun sekitar jam 10.30 malam, itupun karena penisku sedang dikecup oleh Janah yang sedang membersihkan sisa-sisa cairan yang masih melekat pada penisku, Janah layak anak kecil menjilati es loli. Aku usap kepalanya dengan lembut. Setelah agak kering Janah bergeser sehingga muka kami berhadapan. Dia pun menciumi pipi dan bibirku.

“Pak.. Janah puas deh… penis Bapak nikmat sekali pada saat menyodok-nyodok memek Janah, Janah jadi kepingin tiap hari deh, apalagi di saat air hangat mengalir deras di rahim Janah… kalau Bapak gimana? Puas nggak.. sama Janah…?”
“ Bapak pun puas sekali.. Bapak senang bisa ngebongkar memek Janah yang masih rapat.. terus terang… baru kali ini Bapak puas sekali bermain, sejak dulu sama istriku aku belum pernah puas seperti sekarang… makanya saya mau Janah siap kalau saya datang dan siap jadi istri kedua saya… gimana..?”
“Saya mah terserah Bapak aja.”
“Sekarang saya pulang dulu yach.. Janah… besok aku ke sini lagi…”
“Oke… Pak.. janji yach… memek Janah maunya tiap hari nich disodok punya Bapak…”
“Oke.. sayang…”
Kukecup pipi dan bibir Janah, aku mandi dan setelah itu kutinggal dia di kantorku. Sejak itu setiap sore aku pasti pulang ke tempat Janah terlebih dahulu baru ke istriku, sering juga aku beralasan pergi bisnis keluar kota pada istriku, padahal aku menikmati tubuh Janah pembantuku yang juga istri keduaku, hal ini sudah kunikmati dari tiga bulan yang lalu dan aku tidak tahu akan berakhir sampai kapan, tapi aku lebih senang kalau pulang ke pangkuan Janah
Previous
Next Post »

1 comment

  1. SELAMAT DATANG DI WWW.WSD88QQ.COM SITUS BANDARQ TERBAIK
    MENYEDIKAN 7 PERMAINAN DALAM 1 AKUN / ID :
    - SAKONG ( 3 RAJA ) NEW GAME
    - POKER
    - BANDARPOKER
    - CAPSASUSUN
    - ADUQ
    - BANDARQ
    - DOMINO99
    * MINIMAL DEPO Rp. 20.000,-
    * MINIMAL WITHDRAW Rp. 20.000,-
    * BONUS REFFERAL 20%
    * BONUS TURNOVER 0,5% 2 Kali Seminggu

    Proses Deposit & Withdraw Cepat !!
    Pelayanan 24 Jam,
    Daftar - Depo - Main - dan Withdraw Jutaan Rupiah

    ReplyDelete