
Agen poker online Daftar poker online daftar poker
DUNIA121-Am Damanik (35) duduk mencangkung di tepi Sungai Buaya.laki-laki warga Desa Manggis Dusun Tiga, Kecamatan Serbajadi, Serdangbedagai ini sedang menunggu anaknya pulang dari sekolah.mukanya kelihatan agak tegang. Menurut Am, meski sudah terbiasa kecemasan masih saja tetap membekap dirinya.Am memang tidak seperti pada umumnya orang tua yang menunggu anak mereka sepulang dari sekolah. Dia menunggu dengan hati tidak menentu karena anaknya, Sania Pratiwi (10), yang duduk di kelas 4, harus menyeberangi sungai tersebut. Sungai yang "tabiatnya" tidak pernah bisa ditebak.
Kalau seperti sekarang, kan, kelihatan tenang. Nggak dalam juga. Paling-paling cuma sepinggang anak-anak. Tapi kondisinya bisa berubah tiba-tiba. Arusnya jadi deras. Ini yang selalu kita takutkan. Makanya, tiap pergi dan pulang sekolah saya sering menunggui anak di sini," katanya pada dunia121.blogspot.com
Sania cekatan menyeberangi sungai. Barangkali karena sudah terbiasa. Begitu pun, perlu waktu hingga 15 menit baginya untuk menggapai tangan ayahnya. Sebelumnya di sebrang, dia dan sejumlah kawannya yang bersekolah di SD Negeri 101979 yang terletak di Desa Bandarkuala, Kecamatan Galang, Deliserdang, membuka seragam mereka. Sembari berjalan selangkah demi selangkah, seragam itu dijunjung di atas kepala.
seperti juga anak-anak lain di Desa Manggis, terpaksa menantang bahaya, tiap hari bertaruh nyawa sekadar untuk bisa sampai ke sekolah, karena memang sekolah inilah yang terletak paling dekat dengan desa mereka. Jaraknya sekitar lima kilometer.Sebenarnya ada SD lain. Yang tidak perlu nyebrang sungai. Tapi jauh sekali jaraknya. Ada lima belas kilometer lebih. Jadi memang lebih dekat ke Bandarkuala," ucap Am.
0 Komentar